Novel karya Johanna Spyri ini menceritakan tentang
seorang gadis yatim piatu yang berumur 5 tahun, bernama Heidi. Ia tinggal bersama
bibinya, Detie. Bibi Detie yang akan bekerja di kota Frankfurt terpaksa menitipkan Heidi ke
kakeknya yang tinggal di Pegunungan Alpen. Orang-orang disana biasa memanggilnya dengan sebutan Paman
Alp. Heidi mulai terbiasa tinggal dengan paman Alp, ia menyangkal anggapan
orang bahwa Paman Alp seorang yang jahat, ternyata ia sangat perhatian dan sangat penyayang. Setiap hari ia
selalu menyiapkan sarapan roti dan susu kambing untuk Heidi. Ia sangat bahagia tinggal di Pegunungan
Alpen. Disana ia memiliki seorang teman, Peter. Seorang pengembala kambing. Ia seorang
yang baik hati, selalu mengajak Heidi mengembala kambing. Peter memiliki nenek yang buta
yang sangat menyayangi Heidi.
Dua bulan berlalu, Bibi Detie datang untuk mengajak
Heidi pindah ke Frankfurt. Disana ada sebuah keluarga kaya yang memiliki
seorang gadis yang lumpuh dan ia sangat membutuhkan teman. Bibi Detie berencana
agar Heidi tinggal disana supaya ia bisa sekolah. Heidi pun tinggal dikeluarga tersebut. Tuan Sesemann
menyambutnya baik, begitu pula dengan Clara. Gadis itu sangat bahagia memiliki teman. Mereka berdua begitu cepat
menjadi sahabat akrab. Heidi selalu menceritakan keindahan Alpen kepada Clara, sehingga membuat Clara
tertarik untuk berkunjung kesana. Kehidupan Heidi tidak selalu bahagia disana,
ada Ibu Rottenmeier yang tidak menyukai kehadiran Heidi. Ia menganggap Heidi
bodoh karena belum bisa membaca abjad. Nyonya Sesemann, nenek clara sangat baik
pada Heidi dan mengajarkan Heidi membaca dengan memberikannya buku cerita tentang
Pegunungan Alpen.
Hari demi hari telah berlalu, Heidi semakin rindu akan
kehidupan di Alpen. Hingga ia tidak mau makan dan jatuh sakit. Ia sering
berjalan ketika tertidur. Tuan Sesemann khawatir dengan keadaan Heidi hingga ia
memutuskan untuk mengantarkan Heidi pulang ke Alpen. Clara pun kembali kesepian
tidak ada lagi Heidi yang menemaninya. Sehingga ia jatuh sakit dan ingin
bertemu Heidi. Lalu Tuan Sesemann mengabulkan keinginan Clara untuk mengunjungi
Heidi di Pegunungan
Alpen. Disana ia sangat bahagia bisa melihat indahnya alam Pegunungan Alpen.
Karena Heidi selalu dengan Clara, Peter cemburu dengan persahabatan mereka. Akhirnya ia menjatuhkan
kursi roda Clara dari atas tebing. Hal itu membuat Clara sedih, ia hanya
berdiam diri di gubuk Paman Alp. Paman Alp mulai mengajarkan Clara untuk
berjalan sedikit demi sedikit. Clara sangat kesakitan ketika menggerakkan
kakinya. Peter yang menyadari kesalahannya meminta maaf pada Clara. Setiap hari
ia membantu Clara untuk berjalan bersama
Heidi. Suatu keajaiban, Clara pun akhirnya mampu berjalan sendiri. Keluarga Sesemann sangat berterimakasih kepada
semuanya, terutama Alpen yang memberi keajaiban untuk Clara. Di akhir cerita
Heidi diadopsi oleh dokter classen, yang merawat dan mengantarkannya ke Alpen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar