Pernahkah tubuh anda merasa kaku dan tidak dapat digerakkan
saat tidur atau berasa seperti ditindih setan? Nah dalam bahasa sunda kejadian
tersebut disebut dengan istilah Ereup-ereup. Katanya saat kita tertidur kita
diganggu oleh jin, saat menggerakkan tubuh pasti tidak bisa, walaupun dengan
sekuat tenaga. Biasanya juga kita melihat makhluk gaib dalam kejadian tersebut.
Meskipun kita berusaha berdoa tapi kita tak bisa melafalkannya.
Dalam hal istilah medis hal ini disebut dengan Sleep
Paralysis. Sleep Paralysis merupakan Keadaan dimana ketika orang akan tidur atau
bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit
bergerak dan sulit berteriak (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa
lumpuh).
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau
perempuan. Menurut survey Gallup tahun 1992, Hampir setiap orang pernah
mengalaminya paling tidak dua tahun sekali. Usia rata-rata orang pertama kali
mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan
ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik,
saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok
atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering
dikaitkan dengan hal mistis.
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo,
Kanada, sleep paralysis adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur
di tahap rapid eye movement (REM). Berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi
dalam 4 tahapan yaitu tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar),
tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM (Rapid Eye
Movement). Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem,
lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali
semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan
mata kita bergerak-gerak kecil.
Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung
bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak
dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Pada tahap REM inilah mimpi terjadi.
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak
mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak
tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM), di
sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa
bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini
merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang
tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi.
Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift
sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur. Meski
biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis
bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa
tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Sleep paralysis ini umumnya terjadi pada orang yang tidur
dalam posisi telentang, juga pada mereka yang mengalami kelelahan yang
berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu. Dan luar
biasanya, mereka yang biasa minum obat penenang akan menjadi lebih sering
mengalaminya (Ironis bukan?).
Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, aturlah pola
tidur anda. Tidur yang cukup dan teratur, berolahraga teratur, kurangi stress,
dan memilik pola dan gaya hidup sehat akan membantu mengurangi gangguan tidur
ini. Salam dari newbie blogger.
saya ada sekali mengalami hal seperti itu. saya tidak bisa bergerak dan saya melihat ada orang yang sangat besar disamping saya tapi saya tidak bisa melihat wajahnya.
BalasHapus